BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Thursday, May 13, 2010

Surat Sayang Dari ALLAH SWT

Saat kau bangun pagi hari, AKU memandangmu dan
berharap engkau akan berbicara kepada KU, walaupun
hanya sepatah kata meminta pendapatKU atau bersyukur
kepada KU atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin ……
Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan
diri untuk pergi bekerja …….
AKU kembali menanti saat engkau sedang bersiap, AKU
tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKU, tetapi engkau terlalu sibuk ………
Disatu tempat, engkau duduk disebuah kursi selama
lima belas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian AKU
Melihat engkau menggeerakkan kakimu. AKU berfikir
engkau akan berbicara kepadaKU tetapi engkau berlari
ke telephone dan menghubungi seorang teman untuk mendengarkan kabar terbaru.
AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan AKU
menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua
kegiatanmu AKU berfikir engkau terlalu sibuk mengucapkan sesuatu kepadaKU.
Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang
sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk
berbicara kepadaKU, itulah sebabnya mengapa engkau tidak
menundukkan kepalamu.
Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan
melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut
namaKU dengan lembut sebelum menyantap rizki yang AKU
berikan, tetapi engkau tidak melakukannya …….
masih ada waktu yang tersisa dan AKU berharap engkau akan
berbicara kepadaKU, meskipun saat engkau pulang
kerumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan.
Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV,
engkau menghabiskan banyak waktu setiap hari didepannya,
tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yg
ditampilkan. Kembali AKU menanti dengan sabar saat
engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKU ………
Saat tidur, KU pikir kau merasa terlalu lelah.
Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu,
kau melompat ketempat tidur dan tertidur tanpa
sepatahpun namaKU, kau sebut. Engkau menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu.
AKU telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari.
AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar
terhadap orang lain. AKU sangat menyayangimu, setiap
hari AKU menantikan sepatah kata, do’a, pikiran atau syukur dari hatimu.
Keesokan harinya …… engkau bangun kembali dan
kembali AKU menanti dengan penuh kasih bahwa hari
ini kau akan memberiku sedikit waktu untuk menyapaKU
……..Tapi yang KU tunggu …….. tak kunjung tiba …… tak juga kau menyapaKU.
Subuh …….. Dzuhur ……. Ashyar ……….
Magrib ……… Isya dan Subuh kembali, kau masih mengacuhkan AKU …..
tak ada sepatah kata, tak ada seucap do’a, dan tak
ada rasa, tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepadaKU ……….
Apa salahKU padamu …… wahai UmmatKU?????
Rizki yang KU limpahkan, kesehatan yang KU berikan,
harta yang KU relakan, makanan yang KU hidangkan, anak-anak yang
KUrahmatkan, apakah hal itu tidak membuatmu ingat
kepadaKU …………!!!!!!!
Percayalah AKU selalu mengasihimu, dan AKU tetap
berharap suatu saat engkau akan menyapa KU, memohon
perlindungan KU, bersujud menghadap KU …… Yang
selalu menyertaimu setiap saat ……..
Note: apakah kita memiliki cukup waktu untuk
mengirimkan surat ini kepada orang2
yang kita sayangi???
Untuk mengingatkan mereka bahwa segala apapun
yang kita terima hingga saat ini, datangnya hanya dari ALLAH semata

Ketika itu,
Aku lupa,
Aku leka dengan duniaku,
Berfoya-foya,
Bermain-main dengan waktu,
Bergelak ketawa dengan gembiranya,
Tanpa menghiraukan masa yang berlalu.
Ketika itu,
Sekali lagi aku lupa,
Aku lalai dengan dunia,
Sehingga kawan-kawanku juga terleka,
Bermain-main dengan masa,
Bersama bergelak ketawa,
Tanpa mengingatiNya.
Ketika itu,
Aku tidar sedar,
Betapa aku telah menempah tiket ke neraka,
Untukku dan kawanku,
Untuk ibubapaku dan ibubapa mereka,
Untuk ummat Rasulullah umumnya.
Dalam keadaan terleka itu,
Aku menghadapkan wajahku padaNya,
Dalam solat itu,
Dia hadir penuh kasih sayang,
Dia hadir penuh kecintaan,
Dia hadir penuh kerinduan,
Aku jadi malu,
Malu denganNya,
Apa yang sudah aku lakukan?
Bekalan apa yang telah aku sediakan?
Tapi Dia tetap sama,
Melihatku dengan penuh kasih sayang,
Mendamaikanku dengan penuh kecintaan,
Menjelaskan lagi maksud kerinduan,
AntaraNya dengan aku,
hambaNya,
Hamba yang sentiasa diselaputi dengan dosa-dosa,
Hamba yang sentiasa lupa kepadaNya,
Hamba yang hina lagi dina.
Dalam solat itu,
Perasaanku bergetar lagi,
Mengingatkan akan balasanNya,
Akan setimpal dengan apa yang telah aku lakukan,
Di kala itu,
Air mata itu menjadi saksi,
Betapa aku butuhkan keampunanNya,
Betapa aku inginkan keredhaanNya,
Betapa aku mahukan cintaNya.
Dalam solat itu,
Dia mendamaikanku dengan janji-janjiNya,
Dia menyakinkanku masih ada waktu,
Dia mengingatkanku Dia Maha Pengampun,
Aku tersentak,
Aku tersedar,
Betapa baiknya Dia,
Betapa hebatnya Dia,
Betapa tinggi cintaNya,
Kepada hamba-hamba yang datang kepadaNya,
Kepada hamba yang mencari kecintaanNya.
Saksi cinta itu terus mengalir deras,
Allah,
Aku malu padaMu,
Malu untuk mengucap cinta,
Malu untuk mangaku hambaMu,
Malu bila teringat kejahatan itu,
Tetapi Engkau Ya Allah,
Masih lagi dengan pemberian nikmatMu,
Masih lagi pemurah dengan hamba sepertiku,
Allah,
Dalam solat itu,
Aku datang mencari keampunan,
Untukku terus mencari cintaMu,
Tapi layakkah aku,
Layakkah aku,
Bermimpikan syurgaMu?
Layakkah aku,
BertemuMu dan RasulMu?
Layakkah aku,
Mengatakan cinta kepadaMu?
Dalam solat itu,
jawapanMu tetap sama,
jawapanMu mendamaikanku,
selagi aku hambaMu datang kepadaMu,
Kau tetap dengan cintaMu yang setia,
Kau tetap dengan kasih sayangMu yang hebat,
Kau tetap dengan rinduMu kepadaku,
Allah,
Izinkan aku mencintaiMu,
Izinkan aku mengucapkan kata rindu,
Walau ku tahu ku tak layak untuk itu,
Tapi Kau lebih berhak untuk memutuskan untukku,
Yang pasti,
JawapanMu tetap sama,
JawapanMu menyenangkanku,
JawapanMu cintaMu,
Terima kasih ya Allah,
Tiada bandingan dengan nikmatMu,
Tiada kata yang sesuai untuk diucapkan,
Betapa nikmat cintaMu,
Dalam solatku itu...
Allah cintaku.


~keranaMu cintaku, ku hadiahkan puisi ini untuk mereka yang mencari cintaMu,
untuk sama-sama merasa betapa hebat cintaMu. T_T

0 comments: